Budidaya – Sebagai salah satu deretan rempah yang tidak boleh absen dari bumbu-bumbu masakan nusantara, bawang putih memegang peran penting di kehidupan masyarakat. Memang tak hanya membantu dalam kehidupan dapur keluarga dalam artian memberi rasa pada masakan, tetapi bawang putih juga dapat membantu menjaga nyala perapian dengan menyumbangkan di sektor keuangan keluarga. Cukup banyak petani yang mengandalkan bawang putih sebagai sumber perekonomian rumah tangga.
Pada masa-masa tertentu, tak jarang harga bawang putih jadi sedemikian melambungnya. Masa ini biasanya berkisar di musim penghujan maupun di masa menjelang hari raya. Saat musim hujan, produksi bawang putih akan menurun karena bawang putih ini tidak tahan terhadap air. Belum lagi setelah panen, bawang putih juga membutuhkan sinar matahari dalam proses penjemuran untuk mengurangi kadar air.
Sementara itu, menjelang hari raya harga bawang putih melonjak karena meningkatnya kebutuhan konsumen. Momen hari raya yang selalu dijadikan momen berkumpul keluarga juga dijadikan ajang untuk memasak hidangan spesial juga. Oleh karena itu bawang putih harus selalu tersedia di dapur rumah.
Dengan permintaan konsumen dan pangsa pasar yang luas, ini merupakan celah bisnis yang dapat Anda kembangkan. Ini juga didukung dengan kemampuan dalam menerapkan sistem budidaya modern yang efektif dan efisien, atau Anda juga dapat memberdayakan petani untuk menciptakan bisnis budidaya bawang putih yang juga memajukan petani. Bisa juga Anda melakukan budidaya bawang putih untuk sekadar memenuhi kebutuhan bumbu dapur dan mencari kesibukan di waktu senggang.
Tips Budidaya Bawang Putih
Dalam melakukan budidaya bawang putih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal ini demi menciptakan hasil panen yang sesuai dengan harapan. Hal-hal tersebut ialah:
-
Pengolahan Lahan
Sebelum dijadikan lahan untuk menanam bawang putih, pastikan lahan tersebut kering dan gembur. Hal ini berguna untuk mengantisipasi bawang putih yang mudah busuk karenalahan atau media tanam yang terlalu lembab. Selain itu, tanah juga perlu dipupuk terlebih dahulu.
Pemupukan awal ini dilakukan dengan membenamkan pupuk kandang pada kedalaman 30 sampai 40 cm di dalam tanah. Pupuk ini akan membantu menutrisi tanaman agar pertumbuhannya lebih cepat dan kualitasnya baik. Jangan sampai pupuk langsung mengenai bibit. Bibit akan lebih rawan mati karena panasnya suhu dari pupuk kandang tersebut.
-
Pemilihan Bibit
Fase pemilihan bibit juga termasuk hal penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya bawang putih. Karena ukuran dari bibit akan menentukan jarak penanaman. Bibit ukuran yang kurang dari 1,5 gram dapat ditanam dengan jarak 15 cm antar bibit, sedangkan yang berukuran lebih dari 1,5 gram akan ditanam dengan jarak 20 cm.
Namun ukuran bibit yang baik ialah berada di kisaran 1,5 gram hingga 3 gram. Selain itu penyortiran bibit ini juga untuk mengecek apakah kemungkinan bibit tumbuh akan besar atau tidak. Karena sebelum ditanam bibit bawang putih ini akan didiamkan selama kurang lebih 3 bulan. Proses ini untuk menunggu apakah tunas hijau akan muncul atau tidak dari bibit.
Jika tunas tersebut muncul, maka proses penanaman dapat di lanjutkan. Penyortiran juga berguna untuk mengantisipasi kualitas yang buruk dari bibit. Kualitas yang buruk akan mengakibatkan dalam proses pertumbuhannya nanti akan mudah terserang hama.
-
Proses Penanaman
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, penanaman bibit dilakukan dengan jarak sekitar 15 sampai 20 cm. Tanah lahan yang sudah siap tanam dan gembur bisa langsung ditanami dengan bibit bawang putih. Pastikan bagian akar mengarah ke bawah dan bagian lancip ke atas.
Hal ini untuk memastikan arah pertumbuhan bawang putih benar. Buat lubang kecil di tanah dan benamkan bibit di sana kurang lebih 10 cm. Kemudian timbun bawang putih dengan tanah dan sedikit kompos. Pastikan lagi timbunan tanah tidak terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
-
Suhu dan Tempat Penanaman
Bawang putih temasuk tanaman yang gampang-gampang susah untukditanam. Meski dapat ditanam di semua iklim dengan musim tertentu dan ketinggian tempat yang beragam. Namun hasil dari panen bawang putih yang dihasilkan akan berbeda-beda nantinya.
Beberapa mengatakan bawang putih cocok tumbuh di wilayah yang berada di ketinggian 700 hingga 1000 mdpl. Hal ini dikarenakan wilayah pada ketinggian ini memiliki suhu malam yang cukup dingin. Suhu ini akan bagus untuk pertumbuhan umbi dari bawang putih.
Jika Anda berada di dataran rendah, hal ini dapat diakali dengan menanam varietas bawang putih yang berbeda. Jati Barang, Sanur, Bagor, dan Lumbung Putih merupakan beberapa pilihan yang tepat untuk Anda yang ingin membudidayakan bawang putih di wilayah dataran rendah. Solusi lainnya ialah Anda bisa menanam bawang putih di saat musim kemarau.
Suhu udara malam saat kemarau juga cukup dingin untuk pembentukan umbi bawang putih. Lagi pula, penanaman bawang putih di wilayah Jawa Tengah memang lebih sering dilakukan di musim kemarau. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara rolling tanaman dan pemanfaatkan lahan di musim kemarau, serta untuk menggemburkan tanah sebelum kembali ditanami padi di musim penghujan nantinya.
-
Pemeliharaan Tanaman
Dalam pemeliharaan tanaman, bawang putih perlu disiangi dari tanaman-tanaman gulma. Gulma ini akan mengganggu pertumbuhan umbi dan akar bawang putih. Selain itu, gulma ini juga akan mencuri nutrisi yang harusnya diserap oleh tanaman bawang putih. Proses penyiangan gulma ini juga harus dilakukan dengan hati-hati. Sebab salah-salah nantinya akar bawang putih juga ikut tercerabut.
Untuk amannya, penyiangan ini dilakukan setelah tanaman berusia sekitar 4 atau 5 minggu. Selain penyiangan, Anda juga perlu memotong kucai atau bunga dari tanaman bawang putih ini. Hal ini bertujuan untuk memusatkan seluruh nutrisi tanaman ke pembentukan umbinya saja sehingga menghasilkan bawang putih yang bagus kualitasnya.
Penyiraman tanaman juga tidak boleh terlalu sering karena hal itu akan membuat umbi cepat busuk. Sebab kandungan air di tanah yang terlalu banyak akan membuat umbi busuk dan berhama. Namun penyiraman juga tidak boleh terlalu kurang karena tanaman akan kekurangan nutrisi nantinya.
Penyiraman ini bisa dilakukan dalam jangka waktu 2 hingga 3 hari sekali saat masa awal pertumbuhan. Selanjutnya penyiraman dapat dilakukan 3 sampai 5 hari sekali atau bahkan 7 hingga 15 hari sekali. Penyiraman ini disesuaikan dengan cuaca yang ada dan harus dihentikan saat ukuran umbi sudah siap panen atau kurang lebih 10 hari sebelum panen.
Hal lain yang perlu diperhatikan terkait dengan penyiraman ialah merapikan kembali lahan tanaman usai disiram karena tak jarang beberapa bagian akan longsor atau akar umbi terlihat ke permukaan. Akar-akar maupun umbi yang terlihat akan menjadi celah empuk untuk hama menyerang.Oleh karena itulahan tanam perlu dibenahi kembali untuk mengantisipasi terjangkiti hama danmenghasilkan panen yang baik.
-
Pemupukan
Pemberian pupuk tidak harus pupuk kandang tetapi juga bisa berupa pupuk anorganik. Waktu pemberian pupuk juga baiknya disesuaikan dengan masa tumbuh bawang putih. Misalnya pada saat proses perkembangan umbi. Pemberian pupuk ini juga dilakukan secara bertahap yaitu usia tanaman 15 hari, 30 hari dan 40 hari. Ini dilakukan untuk memaksimalkan proses pertumbuhan umbi.
-
Penanganan Hama
Hama yang menyerang tanaman bawang putih cukup beragam. Namun tetap didominasi dengan bermacam ulat. Beberapa jenis ulat memakan daun tetapi ada pada kasus terparah, mereka bahkan memakan umbi bawang putih. Akibatnya tanaman bawang putih akan layu alias daunnya menguning atau ada sisa-sisa gigitan dan lubang-lubang pada daun. Tanaman ini akan berakhir dengan gagal panen.
Cara untuk mengatasi hama tersebut ialah pemilihan bibit unggul bebas hama dengan penyortiran yang ketat. Selain itu, hal lain yang dapat dilakukan ialah menjaga sanitasi atau pengairan pada kadar yang tepat, serta menjaga jarak tanam yang tepat pula. Namun jika sudah terjangkiti hama, Anda bisa mengambil tanaman yang terjangkiti dan memusnahkannya. Ini perlu dilakukan agar hama tidak menyebar ke tanaman lainnya. Jika masih membandel, Anda bisa menggunakan pestisida untuk menguranginya.
-
Panen dan Pra Panen
Bawang putih yang siap panen biasanya berada di usia sekitar 90 hingga 100 hari. Namun bawang putih siap panen juga bisa dilihat dengan melihat ciri lain seperti daun yang mengering. Cara memanen bawang putih tidaklah rumit, yaitu dengan menarik batang atau daunnya hingga umbi tercabut. Jika kondisi tanah cukup keras dan kering, Anda bisa menggunakan pisau atau untuk melonggarkan tanah terlebih dahulu.
Setelah panen, bawang putih dibersihkan dari tanah dan akar yang masih menempel. Lalu bawang putih biasanya diikat dalam 20 atau 30 batang per ikatnya. Selanjutnya bawang putih perlu dikering terlebih dahulu. Waktu pengeringan ini memakan waktu kurang lebih 15 hari. Proses pengeringan ini memang tidak mengharuskan bawang putih terkena banyak sinar matahari, tetapi proses pengeringan yang baik akan mengurangi kemungkinan menurunnya kualitas bawang putih akibat jamur. Setelah kering, bawang putih akan dipotong batangnya dan siap untuk dijual.
Cara demikian merupakan cara yang dapat Anda lakukan untuk menanam bawang putih. Cara tersebut juga tidak menutup kemungkinan untuk Anda yang ingin membudidayakan bawang putih dengan lahan yang sempit. Anda dapat menanamnya dalam pot dengan ketinggian minimal 20 cm dan bentuk yang memanjang.
Seperti yang dijelaskan di atas, tanaman bawang putih membutuhkan jarak satu sama lain. Untuk penanaman dalam pot ini cukup dengan jarak 10 cm saja. Pastikan pula bahwa pot tersebut memiliki sistem drainase yang baik. Media tanah yang dipakai juga harus dicampur dengan pupuk. Selanjutnya benamkan bibit pada kedalaman kurang lebih 10 cm dan berjarak 10 cm antarbibit. Pastikan pot selalu terkena sinar matahari dan siram secara berkala sedangkan perawatan lainnya kurang lebih sama dengan penjelasan di atas.
Budidaya bawang putih dalam pot dapat Anda jadikan solusi lain untuk menghibur diri dari kepenatan bekerja. Selain mendapatkan kesenangan, Anda juga dapat menghasilkan bawang putih yang dapat Anda gunakan untuk kebutuhan dapur Anda. Anda tidak perlu khawatir akan lahan yang sempit, karena teknologi berupa pot dapat Anda manfaatkan. Silakan mencoba!